WWW.PERPASACERDAS.EU.ORG

PERPASACERDAS merupakan sebuah blog untuk mengorek tuntas mengenai pengetahuan yang belum banyak diketahui oleh calon calon anggota serta anggota.

ICON SALAM SATOTEMA

ICON SALAM SATOTEMA Merupakan sebuah icon yang muncul pada tahun 2016 direkomendasikan oleh alumni angkatan 2015, SALAM SATOTEMA memiliki kepanjangan antaranya SAbar, TOlong, Terimakasih dan Maaf. untuk keterangan dan sejarah lebih lanjut mengenai SALAM SATOTEMA dapat anda lihat pada postingan di web resmi perpasa di www.perpasacerdas.eu.org atau akun instagram perpasa @perpasa.officially

SALAM SATOTEMA !

Apasih SATOTEMA itu ? cari tahu pada akun resmi milik perpasacerdas di web, instagram dan facebook.

LOMBA PROKIMAL

Sebuah perlombaan yang diselenggarakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) pada tahun 2017, dimana PERPASA mengirim 2 pasukan LKBB Variasi yang di komandani oleh angkatan 2015 dan sekaligus sebagai perlombaan terakhir yang diikuti oleh angkatan 2015.

PELANTIKAN PERPASA KE-2

Pelantikan kedua (pada angkatan 2016 (capur) dan angkatan 2017 (caper)) setelah perubahan nama pasmansabk menjadi perpasa, yang bertempatan di perkebunan milik salah satu senior perpasa 2015 di melungun dalam desa muara aman

PELANTIKAN PERPASA KE-3

Pelantikan ketiga (pada angkatan 2017 (capur) dan angkatan 2018 (caper)) setelah perubahan nama pasmansabk menjadi perpasa, yang bertempatan di perkebunan milik salah satu senior perpasa 2015 di melungun dalam desa muara aman

PERPASA ANGKATAN 015, 017 DAN 018

Selesai dari kegiatan latihan rutin guna mempersiapkan anggota perpasa dalam partisipasi kegiatan yang akan diselenggarakan oleh salah satu kampus negeri di provinsi lampung

PERPASA ANGKATAN 015, 019 DAN 020

Selesai dari kegiatan latihan rutin guna mempersiapkan anggota perpasa dalam partisipasi kegiatan yang akan diselenggarakan oleh salah satu kampus negeri di provinsi lampung

LOMBA GARDA KEDISIPLINAN 2020

para pendamping, senior, alumni dan peserta lomba yang di selenggarakan oleh garda kedisiplinan politeknik negeri lampung tahun 2020, dan perpasa dapat mempertahankan lomba joget komando diposisi ke 3 sejak tahun 2017

HARI ULANG TAHUN PEMBINA PERPASA

Kejutan yang diberikan oleh angkatan 015 pada pembina perpasa pada tanggal kelahiranya, yang dilakukan sesudah upacara bendera hari senin

Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Sejarah. Show all posts

Sunday, September 16, 2018

Sejarah Bendera Kebangsaan

Sejarah Bendera Merah Putih

Bendera merah putih merupakan dua potong kain yang dijahit menjadi satu. Bendera ini kemudian menjadi lambang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan diresmikannya merah putih sebagai bendera Negara Indonesia, maka benda ini menjadi sakral.

Negara membuat aturan khusus mengenai tata cara perlakuan bendera merah putih. Hal ini bertujuan agar bendera merah putih terjaga kehormatannya. Adapun peraturan yang dibuat negara dituangkan dalam beberapa bentuk perundang-undangan. Antara lain UUD 1945 Pasal 35, UU Nomor 24 Tahun 2009, dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958.

Pada awal mula

Sebelum keberadaan dan cara pembuatannya dilindungi oleh undang-undang negara, sejarah bendera merah putih ini dipilih menjadi lambang kesaktian Indonesia karena merupakan bagian dari kejayaan nusantara di masa lalu. Seperti yang kita ketahui, negara Indonesia terdiri atas masyarakat majemuk. Keberagaman tersebut ternyata malah menjadi pemersatu dan sumber kekayaan bangsa Indonesia.

Indonesia di zaman pra imperialisme dan kolonialisme adalah kesatuan pulau-pulau yang diperintah oleh banyak kerajaan. Beberapa diantaranya menjadi kerajaan besar yang kuat dan disegani di dunia internasional. Para pendahulu kita bermaksud mengambil salah satu elemen dari kebudayaan yang sudah terbukti menjayakan nama nusantara di kancah luar negeri.

Adat dan kebudayaan yang sangat kaya dimiliki Indonesia sejak zaman kerajaan. Termasuk juga beberapa simbol kerajaan besar yang kemudian menyebar dan dijadikan lambang pusaka oleh beberapa kerajaan kecil dan keturunannya. Berikut adalah asal mula penggunaan bendera merah putih di bumi Indonesia.



Ada beberapa pendapat yang berkembang seputar asal mula penggunaan bendera merah putih sebagai lambang negara kita. Salah satunya adalah asal mula warna merah putih yang dimuliakan dalam budaya ras Austronesia.
Sumbernya adalah mitologi ras Austronesia yang menganggap langit berwrna putih sebagai ibu dan tanah tempat kita berpijak sebagai bapak. Kedua benda ini diakui sebagai pasangan yang tak dapat terpisahkan. Tanpa langit, hujan tidak akan turun menyuburkan tanaman dan member kehidupan pada makhluk hidup lain. Namun jika tidak ada tanah, maka makhluk hidup tidak memiliki tempat tinggal dan beraktivitas. Sehingga hilang pulalah seluruh sejarah yang ada di bumi.
Mitologi ras Austronesia ini berkembang di sepanjang wilayah persebaran ras tersebut. Misalkan saja Tahiti, Kepulauan Madagaskar di Afrika dan termasuk juga negara Indonesia.
  • Kerajaan di Jawa
Pendapat yang kedua mengemukakan bahwa warna bendera merah putih yang dipakai Indonesia sebagai lambang negara mengikuti lambang yang dipakai beberapa kerajaan di Jawa Timur. Kerajaan-kerajaan di wilayah tersebut merupakan kerajaan besar yang disegani dunia luar. Selain itu, kerajaan di Jawa Timur banyak yang menurunkan raja-raja pendiri kerajaan di daerah lain maupun pemimpin negara Indonesia pasca kemerdekaan.
Kerajaan di Jawa Timur banyak yang menyumbangkan kekayaan budaya bagi kepentingan nasional. Keturunan-keturunannya banyak yang juga menjadi pahlawan bagi negara kita di masa penjajahan oleh bangsa asing. Misalkan saja Pangeran Diponegoro.
Diketahui dari kitab Pararaton bahwa Jayakatwang melawan kekuasan kerajaan Singosari yang pada waktu itu dipimpin oleh Raja Kertanegara sebagai raja pamungkas di Singosari. Tahun yang tertulis saat kejadian tersebut setara dengan 1222-1292 Masehi. Penyerangan Jayakatwang dari Kerajaan Gelang-gelang ini membawa panji berwarna merah putih ketika beraksi melakukan penyerangan.
Jawa masa itu sudah cukup maju. Pewarnaan panji kerajaan berwarna merah putih sangat masuk akal. Orang-orang pada zaman dahulu memanfaatkan buah kapuk randu dan kapas katun sebagai sumber kain warna putih. Sementara warna merah didapat dari kain putih yang diberi pewarna alam. Pewarna alami ini didapatkan dari buah manggis, buah belimbing wuluh dan daun jati.
Setelah dipakai pada penghancuran kerajaan Singasari, kerajaan Kediri juga memakai warna tersebut untuk lambang kerajaan. Disusul oleh kerajaan Majapahit yang panjinya melebar hingga wilayah Kampuchea (Kamboja). Kebenaran ini bersumber dari kitab Negarakertagama yang dikarang oleh Mpu Prapanca sebagai penghormatan kepada Raja Hayam Wuruk dan Patihnya, Gadjah Mada yang telah membuat sejarah Kerajaan Majapahit berada di masa kejayaan (1380-1389 Masehi).
Dalam kitab tersebut, Mpu Prapanca menyebutkan warna merah putih merupakan warna yang dimuliakan oleh kerajaan Majapahit. Hal ini terbukti dari penggunaan dwi warna tersebut sebagai lambang pada kereta keluarga raja Majapahit maupun kerajaan-kerajaan kecil yang tunduk pada Majapahit.
Merah dan putih juga sudah merasuk dalam kebudayaan masyarakat Jawa sejak dahulu. Buktinya bisa anda lihat pada pembuatan jenang (bubur) merah putih yang selalu hadir saat upacara adat dan selamatan orang Jawa.
Selain digunakan pada sejarah di atas, bendera merah putih peninggalan Kyai Ageng Tarub hingga kini masih disimpan rapi di Keraton Surakarta. Kyai Ageng Tarub adalah keturunan Raden Wijaya yang kemudian menurunkan beberapa putra sebagai raja di tanah Jawa.
Pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645), beliau juga menggunakan panji berwarna merah putih sebagai perlindungan dan lambang kekuatan bala tentaranya saat menyerang negara Pati. Kejadian ini bersumber dari Babad Tanah Jawa jilid II.
  • Kerajaan Minangkabau
Selanjutnya ada pendapat yang menyetujui bendera merah putih terinspirasi dari bendera Kerajaan Minangkabau. Pendapat ini bersumber dari kitab Tembo Alam yang menyebutkan penggunaan bendera merah-putih-hitam digunakan semasa pemerintahan Adityawarman pada abad ke-14.
Warna merah merupakan perlambangan prajurit kerajaan yang pemberani. Bagian putih adalah representasi dari para ulama dan pemuka agama yang suci. Sedangkan hitam adalah warna adat Minangkabau.
  • Tanah Batak
Selain dari Minangkabau dan tanah Jawa, ada pula sumber yang menyebutkan bendera merah putih dipakai oleh Sisingamangaraja dalam melawan kolonialisme belanda. Pusaka Sisingamangaraja dari keturunan pertama hingga ke-12 semuanya berupa pusaka piso gaja dompak. Panji merah putih akhirnya dipakai Sisingamangaraja XII dengan menambahkan lambang piso gaja dompak yang dirupakan sebagai pedang kembar.
  • Kerajaan Aceh
Salah satu wilayah kerajaan yang sangat sulit ditembus oleh Belanda adalah Kerajaan Aceh. Kerajaan ini memiliki tingkat kesatuan yang sangat kuat. Sampai-sampai Belanda harus mengirim Snouck Hurgronje untuk menyusup ke dalam wilayah Aceh dan mempelajari kelemahan mereka dari dalam.
Dari tanah Aceh jugalah Indonesia mendapatkan sumbangan berupa emas yang dipasang di puncak Monumen Nasional. Banyak pahlawan yang kemudian terlahir dari tanah ini, seperti Cut Nyak Dien yang merupakan pahlawan nasional wanita. Nah, para pahlawan ini menggunakan bendera warna merah putih yang ditambahi lambang matahari, pedang, bulan sabit dan ayat suci Al Qur’an sebagai lambang kebanggan.
  • Kerajaan Bone
Di kerajaan Bone, bendera merah putih disebut woromporang. Bendera ini sangat diistimewakan karena menjadi lambang kekuatan dan kekuasaan kerajaan Bone di wilayah Sulawesi Selatan.
Sehingga setelah mengingat kembali betapa istimewanya warna merah putih yang sudah mendarah daging di dalam sejarah Indonesia sejak sejarah Kerajaan Singasari sejarah Kerajaan Majapahit, dan kerajaan lain di luar Jawa, para pendahulu kita memutuskan untuk mengambil dwi warna tersebut sebagai lambang bendera negara.
Namun secara umum, masyarakat awam mengartikan warna merah sebagai lambang keberanian dan putih kesucian. Pendapat ini tidak salah, namun untuk lebih detailnya ternyata kedua warna di atas memiliki sejarah asal mula yang cukup panjang.
Bendera Pusaka Merah Putih
Saat ini, bendera pusaka merah putih yang dikibarkan pada upacara proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 sudah tidak memungkinkan berkibar. Umurnya yang semakin tua menjadikan bendera pusaka tersebut mengalami kerobekan, pemudaran warna dan memiliki beberapa noda yang mengotori keaslian warnanya.
Dahulu pengibaran resminya dilakukan di kediaman Ir. Soekarno diiringi lagu Indonesia Raya ciptaan dari Wage Rudolf Supratman. Bendera yang dikibarkan di istana negara maupun saat peringatan HUT RI di pusat adalah bendera duplikat. Bendera ini dibuat dengan perbandingan panjang lebar 2 : 3. Kabarnya, dahulu bendera pusaka ini dibuat dari kain katun Jepang milik Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno.
Pada masa awal kemerdekaan, kain merupakan barang mahal. Karenanya ibu Fatmawati mengambil kain mukenanya sebagai bahan kain warna putih. Sedangkan warna merah berasal dari pakaian yang dimiliki beliau. Saat ini bendera pusaka asli disimpan di Monas dan menjadi bagian dari sejarah pendirian tugu monas.

Gmail          perpasaofficially@gmail.com

Friday, September 14, 2018

Sejarah Paskibraka

Assalamualaikum Wr wb
Sebelumnya saya mau berbagi sedikit pengetahuan mengenai sejarah paskibraka dahulu sebelum saya memposting sejarah mengenai berdirinya perpasa, karena apabila adik adik ingin mengikuti organissasi tersebut pastinya harus mengetahui bagaimana paskibraka ini berdiri. mari mita tilik dan sedikit Flashback _ _

Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.
Momentum pengibaran bendera asli setelah deklarasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.

Mayor (Laut) Husein Mutahar
Pendiri Paskibraka
Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Soeharto, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, dia kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:

Pasukan 17 / pengiring (pemandu),
Pasukan 8 / pembawa bendera (inti),
Pasukan 45/pengawal.




Idik Sulaeman, Sang Pencetus Istilah Paskibraka
Idik Sulaeman,
Sang Pencetus Istilah Paskibraka
Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, KKO, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta.

Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh eks-anggota pasukan tahun 1967.

Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri.

Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih Pasukan Pengerek Bendera Pusaka. Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan Paskibraka. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.

ya itulah sedikit mengenai sejarah dari paskibraka apabila ada pertanyaan kalian dapat bertanya pada akun admin sendiri silahkan tilik profil Google+ admin dan jangan lupa follow, atau dapat menghubungi akun media sosial perpasaofficially dibawah 

Gmail          perpasaofficially@gmail.com 


Thursday, September 13, 2018

Sejarah Perpasa

Whats Up Guys . . .  setelah kalian mengetahui apa itu arti dari Arti Lambang Perpasa, Arti Lambang PPI, dan sejarah berdirinya paskibraka. masih banyak pengetahuan mengenai perpasa yang belum diketahui seperti bagai mana perjalanan dari perpasa ini sendiri dari awal terbentuknya, nama awalnya, logo awal sebelum adanya dua kali revisi dengan logo yang sudah di cetak dimana mana. ya kali ini Blackant akan membawa kalian kembali kemasa lalu kan berjalan menuju masa sekarang yaitu dengan menceritakan kisah bagai mana berdirinya perpasa. 

PERsatuan PAskibra smanSA atau yang sering kita dengar, kita sebut, kita lihat dan kita kenal dengan sebutan perpasa, banyak sekali masa masa yang dilalui untuk menuju kebangkitan hingga saat ini diakui oleh sekolah, perpasa sendiri adalah sebuan organisasi siswa yang ada di SMA Negeri 1 Bukitkemuning dan satu satunya sekolah yang memiliki organisasi (ekstrakulikullar) yang memiliki struktur yang tersusun. dalam membangun hal tersebut tentunya tidaklah mudah bahkan melalui berbagai macam halang rintang yang menghadang dari dalam organisasi tersebut maupun dari luar organisasi. baiklah tidak perlu panjang lebar berbicara intro sebaiknya kita langsung menuju ke sejarahnya saja. . .

Telah kita ketahui pada logo resmi perpasa bahwa perpasa berdiri pada tanggal 13 September 2013 yang saat ini usianya barusaja menginjak 5 tahun, pada awal berdirinya perpasa pengelola yang sekaligus anggota dari organisasi tersebut hanyalah 5 orang, namun perpasa pada saat itu masih menggunakan nama PASMANSA (PASkibra SMANSAtu Bukitkemuning), beranjak tahun perpasa sudah diminati oleh siswa siswi SMA Negeri 1 Bukitkemuning dengan melahirkan generasi yang berjumlah 14 orang yang tentu saja jumlahnya melebihi dari anggota pertama. namun pada tahun 2015 PASMANSA gagal menunjukan daya tariknya untuk menarik anggoata yang lebih banyak dari tahun sebelumnya alhasil pasmansa hanya mendapatkan 7 orang sebagai anggota tetapnya, namun pada tahun inilah pasmansa mulai menunjukan taringnya dengan memulai berkelana memenuhi undangan yang didapatkan dari PASMANSA KOTABUMI, dengan pasukan yang ada PASMANSA memenuhi undangan tersebut dengan membawa 3 piala pertama ditingkat kabupaten yang sebelumnya hanyalah pada tingkat kecamatan.

Logo Pertama
selain membawa tropi PASMANSA juga membawa ilmu yang tentunya terinspirasi dari PASMANSA KOTABUMI yang berdirinya lebih dulu dari kami, alhasil dengan mengadakan rapat dan mengusulkan ide dari setiap orang, PASMANSA pada bulan september 2015 ditetapkan berubah nama menjadi PERPASA yang memiliki kepanjangan PERsatuan PAskibra smanSA, dan membuat logo perdana yang di buat berbentuk persegi lima, berlanjut ketahun selanjutnya PERPASA kembali berhasil menarik peminat dengan jumlah anggota 20 orang pada tahun tersebut lah PERPASA mengalami revisi yang pertama kali, yang berubah menjadi seperti gambar dibawah namun pada tanggal berdiri tertulis 02 September 2013 setelah disadari dan sebelum menjadikan bet bordiran logo PERPASA dirivisi untuk kedua kalinya yang hanya merubah pada tanggal berdirinya saja.
Logo PERPASA setelah direvisi ke-2

hingga saat ini bet perpasa digunakan dibaju putih abu abu adalah logo perpasa yang sudah mengalami revisi untuk kedua kalinya.

ya itulah perjalanan dimana kata dan logo PERPASA ada dan digunakan hingga saat ini.

sebelum nya mimin mohon maaf kalau ada kata yang salah dalam penulisan artikel diatas, untuk bertanya tanya lebih banyak dan mengetahui lebih dalam mimin menerima Q&A melalui akun Google + atau Komen pada blog di bawah ini atau dapat menghubungi akun akun resmi PERPASA dibawah sekian dan terimakasih  . . .


Gmail          perpasaofficially@gmail.com